logo
 AESOP DAN BUDAK YANG KABUR

AESOP DAN BUDAK YANG KABUR

Ringkasan

Seorang budak yang menderita di bawah tuan yang kejam bertemu dengan Aesop dan mengungkapkan rencananya untuk melarikan diri. Dia mengeluh tentang perlakuan buruk, kerja keras, dan kurangnya makanan. Aesop mendengarkan dengan simpati tetapi kemudian memberikan nasihat yang mengejutkan: jika budak itu sudah menderita tanpa alasan, bagaimana nasibnya jika benar-benar bersalah karena melarikan diri? Nasihat ini membuat budak itu mengurungkan niatnya untuk kabur.

Teks

Seorang budak yang melarikan diri dari tuannya yang kejam bertemu dengan Aesop, yang mengenalnya sebagai tetangga.
"Apa yang membuatmu begitu gelisah?" tanya Aesop.
"Ayah Aesop — sebutan yang pantas untukmu karena kau seperti ayah bagiku — aku akan jujur, karena aku percaya kau bisa menyimpan masalahku. Aku sering dicambuk dan jarang diberi makan cukup. Aku selalu disuruh pergi ke ladang tanpa bekal apa pun.
Jika tuan makan di rumah, aku harus melayaninya sepanjang malam. Jika dia diundang ke tempat lain, aku harus tidur di selokan sampai pagi. Seharusnya aku sudah meraih kebebasanku, tapi rambutku sudah memutih dan aku masih menjadi budak.
Jika aku melakukan kesalahan, aku akan menerima nasibku tanpa mengeluh. Tapi kenyataannya, aku tak pernah cukup makan dan tuanku selalu menyiksaku. Karena alasan ini, dan banyak lagi yang terlalu panjang untuk diceritakan, aku memutuskan pergi ke mana pun kakiku membawaku."
"Begini," kata Aesop, "dengarkan nasihatku: jika kau sudah menderita begitu berat padahal tak bersalah, seperti katamu, apa yang akan terjadi padamu nanti ketika kau benar-benar bersalah?"
Dengan nasihat itu, Aesop membuat si budak takut dan mengurungkan niatnya untuk melarikan diri.