Singa itu sudah tua dan sakit, terbaring di dalam guanya. Semua hewan, kecuali si rubah, telah datang mengunjungi sang raja mereka.
Serigala memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelek-jelekkan rubah di hadapan singa. Dia mengeluh bahwa rubah tidak menunjukkan rasa hormat kepada singa, yang adalah pemimpin mereka semua. Bahkan, rubah sama sekali tidak datang menjenguk singa yang sedang sakit!
Kebetulan rubah tiba tepat saat serigala hampir selesai berbicara. Singa mengaum marah kepada rubah, tapi rubah memohon kesempatan untuk menjelaskan diri.
'Lagipula,' kata rubah, 'siapa di antara semua hewan yang berkumpul di sini yang telah membantumu seperti aku? Aku telah berkelana ke seluruh dunia untuk mencari dan menemukan obat dari para tabib untuk menyembuhkan penyakitmu.'
Singa memerintahkan rubah untuk segera menjelaskan obatnya. Rubah pun menjawab, 'Kau harus menguliti serigala hidup-hidup dan membungkus dirimu dengan kulitnya selagi masih hangat.'
Setelah serigala dibunuh, rubah tertawa dan berkata, 'Lebih baik membuat tuanmu senang, bukan marah.'